10/26/15



PASAL I
KEWAJIBAN- KEWAJIBAN

1.   Menjaga Muru’ah dan Al- Akhlaq Al- Karimah di mana dan kapan saja
2.   Mengerjakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
3.   Mengikuti kegiatan Ma’had Tibyan Li Al-Shibyan sesuai dengan jadwal kegiatan
4.   Menjaga keamanan sesuai dengan ketentuan pengurus
5.   Melapor kepada kepala daerahnya apabila mempunyai tamu yang hendak bermalam
6.   Berada dalam kompleks pesantren mulai jam 16.45 s/d 06.00 WIB
7.   Minta idzin kepada pengurus apabila hendak pulang, bepergian, atau berhubungan dengan santri putri yang masih mahromnya sesuai dengan prosedur
8.   Melapor ke Kantor Ma’had Tibyan Li Al-Shibyan apabila menjumpai santri melakukan pelanggaran atau kejadian yang menyangkut kepesantrenan
9.   Menempati pondok/ asrama yang telah ditentukan oleh pengurus
10. Berbahasa Indonesia dalam setiap komunikasi dengan sesama santri
11. Menjaga dan memelihara kebersihan pondok pesantren
12. Membayar uang  syahriyah dan dapur umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku
13. Sholat berjema’ah lima waktu
14. Membuang sampah pada tempatnya
15. Uangnya dititipkan kepada pengurus


PASAL II
LARANGAN- LARANGAN

1.  Menonton pertunjukan yang dilarang syara’
2.  Berhubungan dengan wanita yang bukan mahramnya
3.  Mengambil atau membawa hak milik orang lain tanpa seidzin pemiliknya
4.  Mengerjakan sesuatu yang dapat menimbulkan kebakaran
5.  Mendekati lokasi embung (bendungan mini) Poto’an Laok
6.  Bertingkah laku yang dapat menimbulkan fitnah dan mecemarkan nama baik pesantren dan pengasuh
7.  Bertengkar dengan siapa saja
8.  Melawan dan melecehkan pengurus pondok pesantren
9.  Merokok baik di dalam atau di luar komplek pondok pesantren
10.  Keluar dari komplek pondok pesantren tanpa seizin pengurus
11.  Melakukan ghasob (Sandal, pakaian dan seragam)
12.  Mengemudikan kendaraan bermotor
13.  Pulang kampung tanpa seindzin pengasuh
14.  Berolahraga bukan pada waktu dan tempatnya
15.  Melintasi jalan keluarga atau tamu kecuali ada tugas
16.  Membawa atau menggunakan alat-alat perlengkapan pondok pesantren atau majelis pengasuh
17.  Masuk asrama/bilik orang  lain tanpa seizin penghuninya
18.  Mengganggu santri ketika tidur
19.  Bermalam di asrama/bilik orang lain
20.  Mandi ditempat terlarang
21.  Memiliki dan menyimpan gambar-gambar porno dan bacaan-bacaan yang romantis
22.  Memiliki atau menyimpan benda-benda elektronik, senjata tajam, atau senjata api
23.  Ramai-ramai/ mengganggu kegiatan yang berlangsung

PASAL III
TINDAKAN-TINDAKAN

PELANGGARAN BERAT

1.   Diskorsing kurung selama 3 bulan apabila 1 kali melanggar Pasal 2 Ayat 1, 2, 3, 4, 6, 7, dan 8
2.   Diserahkan kepada wali/ orang tuanya apabila 4x melanggar Pasal 2 Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8

PELANGGARAN SEDANG

1.    Digundul apabila melanggar Pasal 2 Ayat 9 dan 13
2.    Diskorsing kurung selama 1 bulan apabila 3 kali melanggar pasal 2 Ayat 9 dan 13
3.    Berdiri selama 2 jam apabila 1 kali melanggar Pasal 2 Ayat 10 (pada malam hari, namun tidak bermalam di luar kompleks pesantren), 11, 12
4.    Berdiri selama 3 jam sambil membaca Surat Yasin apabila 1 kali melanggar Pasal 2 ayat 18 dan 19
5.   Berdiri selama 1 jam apabila 1 kali melanggar Pasal 1 Ayat 13 14 Pasal 2 Ayat 14, 16, dan 18, dst.
6.   Disita dan akan dikembalikan kepada orang tuanya apabila 1 kali melanggar Pasal 2 Ayat 22
7.   Sangsi berupa kebijakan pengurus yang berkompeten apabila melanggar Pasal 1 Ayat 3 dan 7
8.   Membersihkan lingkungan pondok pesantren/ kamar mandi khusus santri yang diskorsing


PELANGGARAN RINGAN

Diberi peringatan apabila melanggar Pasal 1 Ayat 2, 8 dan 9, dan 10




A.    PENGERTIAN
1.   Secara kesimpulan bahwa organisasi Ma’had Tibyan Li Al-Shibyan Miftahul Ulum Panyeppen adalah suatu wadah dari beberapa orang (santri) yang bertempat tinggal dalam pondok pesantren miftahul ulum Panyeppen yang mempunyai tujuan yang sama disertai penataan yang mengatur kegiatan yang dilaksanakan bersama.
2.   Ada yang mengatakan bahwa organisasi pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan islam yang dilaksanakan dengan sistim asrama (pondok) dengan kiai sebagai tokoh utama yang dapat dibantu oleh pengurus dan majlis pusat lembaganya.

B.     STRUKTUR ORGANISASI MA’HAD TIBYAN LI AL-SHIBYAN MIFTAHUL ULUM PANYEPPEN
Komponen yang ada dalam struktur/susunan organisasi pondok pesantren terdiri dari :
1.   Pengasuh yang dibantu Majlis Pertimbangan Pengasuh (MPP)
2.   Pengurus
3.   Santri atau murid
Adapun fungsi/kedudukannya sebagai berikut :
1.     Pengasuh :
a.   Pengasuh adalah pimpinan tertinggi dan pemegang wewenang di pondok pesantren panyepen
b.   Majlis pertimbangan pondok (MPP)
   MPP suatu majlis yang telah disahkan oleh Pengasuh, pengurus berdasarkan musyawarah
   MPP suatu majlis yang merupakan landasan dan dasar pondok pesantren dalam mewujudkan cita-cita pondok pesantren

2.     Pengurus :
ü  pengurus adalah suatu badan yang diangkat dan ditetapkan oleh pengasuh untuk masa jabatan tertentu
ü  Pengurus merupakan badan pelaksana program pondok pesantren panyeppen, sebagai perwujudan dan penjabaran cita-cita, tujuan pesantren, dan ketetapan-ketetapan pengasuh

a.     Santri/Murid
   Santri menurut arti haqiqi memuat ta’rif/divinisi yang ditetapkan oleh Al-Karim KH Hasani Nawawi ialah :
السنتري : بشاهد حاله هو من يعتصم بحبل الله المتين ويتبع سنة الرسول الأمين صلى الله عليه وسلم ولايميل يمنة ولايسرة فى كل وقت وحين.هذا معناه بالسيرة والحقيقة لايبدل ولايغيرقديما وحديثا. والله اْعلم بنفس الأمر وحقيقة الحال
Artinya :
Berdasarkan peninjauan tindak langkahnya, santri adalah orang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan mengikuti sunnah Rasul SAW. Dan teguh pendirian. Ini adalah arti berdasarkan sejarah dan kenyataan yang tidak dapat diganti dan dirubah selama-lamanya. Allah yang maha mengetahui atas kebenaran sesuatu dan kenyataannya.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.