10/30/15

Nis            : 000.01
Nama        : Akyun Mubarok
Tetala       : Sampang, 17 Mei  2000
Alamat      : Kadung-dung Sampang
Asrama     : Imam Hambali
Yanda       : Moh. Rundi
Bunda       : Paisun
Nis            : 000.132
Nama        : Aldi Alfiadi
Tetala       : Pamekasan, .. ....2003
Alamat      : Lebbek Pamekasan
Asrama     : Imam Hanafi
Yanda       : Mispan
Bunda       : Sitti Rahmah

Nis            : 000.19
Nama        : Ali Mahrus
Tetala       : Jakarta, 20-08-2002
Alamat      : Jakarta Pusat
Asrama     : Imam Maliki
Yanda       : H. Moh. Hadiri
Bunda       : Suryani

Nis            : 000.61
Nama        : Badrut Tamam
Tetala       : PMK, 08-06-2001
Alamat      : Plak-pak Pamekasan
Asrama     : Imam Syafi'I
Yanda       : Moh. Sa'e
Bunda       : Sitti

Nis            : 000.89
Nama        : Fahrur Rosi
Tetala       : PMK, 08-02-2004
Alamat      : Rek-kerrek

Asrama     : Imam Hambali
Yanda       : Fathorrahman
Bunda       :Saedeh

Nis            : 000.02
Nama        : Faiqur Rahman
Tetala       : Sampang, 21-08-2002
Alamat      : Bira Timur
Asrama     : Imam Hambali
Yanda       : H. Moh. Amin
Bunda       :Farrohah

Nis            : 000.82
Nama        : A. Fawaidul Mobarok
Tetala       : Sampang, 24-01-2004
Alamat      : Ketapang
Asrama     : Imam Hanafi
Yanda       : Suhaidi
Bunda       :Misriyah

Nis            : 000.70
Nama        : A. Rofiqi Dawis Shifa
Tetala       : PMK, 08-08- 2000
Alamat      : Pamekasan
Asrama     : Imam Hambali
Yanda       : Abd. Ghufron
Bunda       : Dewi Fatimatuz Zahroh

Nis            : 000.135
Nama        : Moh. Yasiruddin
Tetala       : Pasuruan, 27-04-2004
Alamat      : Gunung Kesan
Asrama     : Imam Hambali
Yanda       : Jaja
Bunda       :Rumsiyah

Nis            : 000.101
Nama        : Faisol Anam
Tetala       : Sampang, .............
Alamat      : Karabg Penang
Asrama     : Imam Hanafi
Yanda       : Samheri
Bunda       :Hamimah

Pamekasan – Ma'had Tibyan li Al-Shibyan (pondok cilik) Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, Potoan Laok, Palengaan, Pamekasan untuk pertama kalinya mewisuda 18 orang peserta didiknya yang telah lulus mengikuti program cepat baca kitab kuning (kitab tulisan Arab tanpa harakah) melalui metode Al-Miftah Lil Ulum yang disusun oleh Pondok Pesantren Sidogiri, Kraton, Pasuruan (05/06/15).
Sebelum prosesi wisuda dimulai, calon wisudawan membaca kitab Fathul Qarib. Tidak hanya itu saja, para undangan yang hadir diberi kesempatan untuk menanyakan sepuluh pertanyaan seputar nahwiyah (gramatika arab) kepada para calon wisudawan berkaitan dengan kitab yang dibacanya.
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman utama SMP Al-Miftah Terpadu Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen itu dihadiri langsung oleh Ust. A. Qusyairi Ismail, penyusun metode Al-Miftah Lil Ulum.
Calon wisudawan bersiap-siap sebelum prosesi wisuda
Dalam sambutannya, Qusyairi menyampaikan bahwa metode itu lahir atas kegelisahan majelis keluarga pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri terhadap banyaknya santri yang tidak bisa baca kitab kuning. "Al-Miftah Lil Ulum ini lahir dari kegelisahan keluarga pengasuh yang perihatin dengan banyaknya santri yang tidak bisa baca kitab kuning." Kata Qusyairi.
"Dengan metode ini, diharapkan tidak hanya bisa mencetak santri yang cakap membaca kitab kuning, tapi juga mampu melahirkan santri yang bisa menulis dan mengarang kitab kuning." Imbuhnya, mengakhiri sambutan.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, RKH. Muhammad Muddatstsir Badruddin, saat memberikan ceramah agama, menyampaikan tentang pentingnya pendidikan dini bagi anak-anak. "Islam mengajarkan umatnya untuk belajar sejak dari lahir, karena setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci. Orang tuanya yang berperan penting dalam mencetak anaknya, mau dijadikan apa nanti setelah besar." Kata Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur ini.
Untuk diketahui, Ma'had Tibyan li Al-Shibyan adalah salah satu program khusus bagi anak-anak usia Sekolah Dasar di pesantren yang berdiri sejak tahun 1827 itu, dengan materi khusus sehingga para peserta didiknya mampu membaca kitab kuning, menghafal kitab 'Imrithi, menghafal hadits dalam jangka waktu satu tahun. (ahn)

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami pula yang akan benar-benar memeliharanya. (QS Al-Hijr [15]: 9)

Al-Qur`an merupakan satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang terjaga, baik secara lafadz dan isinya. Rasyid Ridha pernah berkata bahwa satu-satunya kitab suci yang
dinukil secara mutawatir dengan cara dihafal dan ditulis adalah Al-Qur`an. Sebagaimana ayat di atas, hal ini  merupakan janji Allah SWT yang akan selalu menjaganya sampa hari kiamat.

Salah satu penjagaan Allah SWT terhadap Al-Qur`an adalah dengan memuliakan para penghafalnya. Rasulullah saw bersabda, "Penghafal Al-Qur`an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Qur`an akan berkata: ‘Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia.' Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Al-Qur`an kembali meminta: 'Wahai Tuhanku tambahkanlah.' Maka, orang tu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al-Qur`an memohon lagi: 'Wahai Tuhanku, ridhailah dia.' Maka Allah SWT meridha nya. Dan diperintahkan kepada orang itu: 'Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga).' Dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.’” (HR Tirmidzi dar Abu Hurairah).

Selain sebagai penjagaan umat Islam terhadap kitab sucinya, menghafal Al-Qur`an merupakan identitas dan kebutuhan setiap muslim. Hal tersebut karena Al-Qur`an adalah jalan hidup setiap muslim. Tanpa adanya hafalan Al-Qur`an, seseorang tidak akan pernah tahu apa yang diperintahkan dan dilarang oleh agama, jiwanya tidak akan pernah terisi oleh ruh ajaran agama. Rasulullah saw bersabda, "Orang yang tidak mempunya hafalan Al-Qur`an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR Tirmidzi).

Menghafal Al-Qur`an baiknya tidak hanya lafadznya, namun harus diiringi dengan pemahaman dan pengamalan. Imam Malik dalam kitabnya Al- Muwatha menceritakan bahwa Ibnu Umar membutuhkan bertahun-tahun— malah ada yang mengatakan delapan tahun lamanya—hanya untuk menghafal surat Al-Baqarah.  Hal ini menunjukkan bahwa para sahabat benar-benar mempelajari dan mengamalkan Al-Qur`an. Allah SWT berfirman, "Janganlah engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur`an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.” (QS Al- Qiyamah [75]:16).

Mengenai sebab turunnya ayat tersebut, Imam Bukhari mengeluarkan hadits dari Ibnu Abbas ra yang berkata bahwa setiap turun wahyu, Rasulullah saw suka menggerak-gerakkan lisannya dengan maksud ingin cepat menghafalnya. Kemud an, Allah SWT menurunkan ayat tersebut. Tentunya, melafadzkan Al-Qur`an saja sudah mendapatkan pahala, apalagi diiringi dengan pemahaman dan pengamalan.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.